Senin, 23 Februari 2009

Tindakan kita sebatas kita memandang Dunia .

Manusia adalah makhluk yang sangat unik dan kompleks, bahkan saking kompleksnya sampai ada yang berperilaku lucu. Manusia juga mampu mencapai prestasi sangat tinggi tapi juga ada yang tidak berkarya apa-apa semasa hidup. Kenapa sebenarnya kok bisa begitu? Apa memang bagian dari takdir Tuhan? mungkin begitu, tapi kita oleh Tuhan juga diwajibkan berusaha dan berbuat sesuatu dimuka bumi. Lalu bagaimana agar kita menjadi manusia yang berprestasi. Bisa berguna bagi manusia lainnya? Intinya adalah berpikir besar. Jangan lupa satu lagi kita harus BERANI.
Bila anda memandang diri anda kecil, dunia akan tampak sempit bagi anda, dan tindakan anda pun jadi kerdil. Karena anda tidak akan bisa memiliki kepercayaan diri. Namun, bila anda memandang diri anda besar, dunia terlihat luas, anda pun melakukan hal-hal penting dan berharga. Karena sebenarnya pikiran akan menuntun langkah anda.
Tindakan anda adalah cermin bagaimana anda melihat dunia. Sementara dunia anda tak lebih luas dari pikiran anda tentang diri anda sendiri. Itulah mengapa kita diajarkan untuk berprasangka positif pada diri sendiri, agar kita bisa melihat dunia lebih indah, dan bertindak selaras dengan kebaikan-kebaikan yang ada dalam pikiran kita. Padahal dunia tak butuh penilaian apa-apa dari kita. Dia hanya memantulkan apa yang ingin kita lihat. Ia menggemakan apa yang ingin kita dengar. Jila kita takut menghadapi dunia, sesungguhnya kita takut menghadapi diri kita sendiri.
Maka, bukan soal apakah kita berprasangka positif atau negatif terhadap diri sendiri. Melampaui di atas itu, kita perlu jujur melihat diri sendiri apa adanya. Dan, dunia pun menampakkan realitanya yang selama ini tersembunyi di balik penilaian-penilaian kita.
Semoga jika kita renungkan akna bermanfaat bagi kita.
Sebuah artikel pendek, tapi jika direnungkan dan dijalankan, akan membuat kehidupan kita lebih baik. Berpikirlah anda bisa, dan anda akan mendapatkan jalannya. Salam!